Minggu, 24 Maret 2013

KARAKTERISTIK PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SMS MAHASISWA KOS-KOSAN AIR TAWAR BARAT GARUDA 3 NO 36


KARAKTERISTIK PENGGUNAAN BAHASA GAUL DALAM SMS MAHASISWA KOS-KOSAN AIR TAWAR BARAT GARUDA 3 NO 36

Diajukan untuk memenuhi tugas  mata kuliah  Sosiolinguistik yang dibina oleh
Prof. Syahrul. R.
Kode Seksi 27805




 





Inong Elistia 54445/2010



Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Padang
Padang
2012








KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Karakteristik Penggunaan  Bahasa Gaul Dalam SMS Mahasiswa Kos-Kosan Air Tawar Barat Garuda 3 NO 36.” Penyusunan makalah ini merupakan salah satu persyaratan kelulusan mata kuliah Sosiolinguistik.
            Penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak, terutama sekali penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Syahrul, R., selaku dosen mata kuliah Sosiolinguistik di kelas Reguler A dengan seksi 28705. Ucapan terima kasih yang tulus tidak lupa penulis ucapkan kepada teman-teman yang memotivasi dan memberikan semangant kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
            Semoga makalah ini bermanfaat sehingga usaha penulis dan bantuan dari berbagai pihak diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa. Penulis masih mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bermanfaat dari semua pihak. Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas semuanya dengan pahala yang berlipat ganda, Amin Ya Robbal ‘Alamin.

                                                                                                                                                                                                                        Padang,15Desember2012


                                                                                                                 Penulis



BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
            Bahasa gaul merupakan salah satu cerminan sebuah budaya yang berkembang dalam masyarakat. Bahasa gaul tidak hanya muncul belakangan ini saja, tetapi suda ada sejak dahulu. Artinya ,setiap generasi mempunyai bahasa gaul sendiri, menurut mastuti (2008:46), awalnya bahasa gaul itu biasa di sebut bahasa prokem atau bahasa okem. Bahasa okem mulanya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan kekerasan, kejahatan, narkoba dan minuman keras. Sejumlah istilah baru diciptakan agar orang tidak mengerti apa yang mereka ucapkan. Karena sering menggunakan bahasa okem diberbagai tempat, akhirnya istilah-istilah tersebut menjadi percakapan sehari-hari.
Bahasa merupakan unsur yang penting sebagai penentu bagi berhasilnya sebuah komunikasi. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal yang bersifat arbitrer, yang dapat diperbuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. Bahasa sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, dipergunakan untuk mengekspresikan segala sesuatu yang tersirat di dalam pikiran dan perasaan penuturnya. Ungkapan pikiran dan perasaan manusia dipengaruhi oleh dua hal yaitu oleh keadaan pikiran dan perasaan itu sendiri (http://bahanamahasiswa.org).
            Pemakaian bahasa gaul sebagai suatu kelompok sosial tertentu yang ada dalam masyarakat cenderung menggunakan bahasa gaul ketika berkomunikasi dengan anggota kelompoknya. Bahasa gaul yang di pakai tersebut memiliki keunikan-keunikan yang bersifat kreatif dan memilki nilai sosial tertentu seperti kata-kata ‘gue’, ‘loe’ sudah biasa di kalangan kawula muda sekarang, dibandingkan denagn kata ‘aku’ ,’kamu’ yang ditujukan kepada orang lain. Bahasa komunikasi lisan ataupun tulisan digunakan pada media populer seperti Hp.
            Pemakaian bahasa gaul dalam komunikasi tulis khususnya dalam SMS (short message sevice)menarik untuk di teliti. SMS dalam handpone sebagai media elektronik menjadi salah satu saranayang memberi peluang untuk penyebaran bahasa gaul dari satu penutur kepenutur lain. Hal ini dapat dilihat pada isi SMS yang digunakan mahasiswa khususnya kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat garuda 3 No 36.
            Komunikasi dengan menggunakan handphone melalui SMS memang praktis, mudah, dan efisien. Namun, bagi mahasiswa terkadang ada pengaruh negatif dalam berkomunikasi tulis di kampus. Pengaruh tersebut dapat dilihat melalui tugas kuliah yang dibuatnya seharusnya kata tersebut menggunakan bahasa yang baik dan benar, contohnya singkatan kata ‘untuk’ menjadi ‘u/’ kata ‘yang’ menjadi ‘yg’ hal tersebut boleh disingkatkan hanya dalam telegram.
            Berdasarkan uraian diatas terkait dengan pesatnya kemajuan teknologi yang berkembang sekarang, penulis merasa termotifasi untuk melakukan penelitian tentang bahasa gaul dalam SMS. Dalam SMS kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat garuda 3 No 36. Adapun latar belakang penulis memilih bahas gaul dalam SMS karena bahasanya sulit di pahami, terkadang penulisannya bercampur dengan dialek jakarta dan bhasa asing, sering dicampur lambang bilangan dengan huruf dalam pembentukan sebuah kata, penggunaan singkatan dan penulisan kata-kata dalam SMS jauh menyimpang dalam kaidah bahasa Indonesia standar.
B. Fokus Masalah
            Berdasarkan Latar Belakang Masalah, penulisan makalah ini difokuskan kepada karakteristik kata pembentukan bahasa gaul dalam SMS kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat garuda 3 No 36.
C. Rumusan Masalah
            Rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: (1) bagaimanakah asal kata bahasa gaul dalam SMS kos-kosan Perumahan Air Tawar Barat garuda 3 No 36.
           
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ragam Bahasa
Ragam bahasa merupakan salah satu cabang dari kajian sosiolinguistik. sosiolinguistik  merupakan cabang linguistik yang mempelajari faktor-faktor sosila yang berperan dalam pemakaian bahasa dan dalam pergaulan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Appel (dalam Suwito, 1983:2) bahwa sosioliguistik menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungan dan pemakaiannya dalam masyarakat.Ragam bahasa sering juga disebut variasi bahasa. Nursaid dan maksan (2002:160), menyimpulkan bahwa ragam bahasa berasal dari kata bahasa inggris Variety. Kata Variety  lebih tepat di indonesia menjadi ragam bahasa. Jadi languange Variety di Indonesia menjadi Ragam Bahasa.
Ragam Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register). Berikut ini akan dibicarakan variasi-variasi bahasa tersebut, dimulai dari segi penutur ataupun dari segi penggunanya.


  1. Ragam dari Segi Penutur
Pertama, idiolek, merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap orang mempunyai idiolek masing-masing. Idiolek ini berkenaan dengan “warna” suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dsb. Yang paling dominan adalah warna suara, kita dapat mengenali suara seseorang yang kita kenal hanya dengan mendengar suara tersebut Idiolek melalui karya tulis pun juga bisa, tetapi disini membedakannya agak sulit. Kedua, dialek, yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada di suatu tempat atau area tertentu. Bidang studi yang mempelajari tentang variasi bahasa ini adalah dialektologi. Ketiga, kronolek atau dialek temporal, yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Sebagai contoh, variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, lima puluhan, ataupun saat ini. Keempat, sosiolek atau dialek sosial, yaitu variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan dan kelas sosial para penuturnya. Dalam sosiolinguistik variasi inilah yang menyangkut semua masalah pribadi penuturnya, seperti usia, pendidikan, keadaan sosial ekonomi, pekerjaan, seks, dsb. Sehubungan dengan ragam bahasa yang berkenaan dengan tingkat, golongan, status, dan kelas sosial para penuturnya disebut dengan prokem.
2.    Ragam dari Segi Pemakaian
Ragam bahasa berkenaan dengan penggunanya, pemakainya atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau register. Ragam ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan. Ragam bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keperluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer, pelayaran, pendidikan, dsb.
3.    Variasi dari Segi Keformalan
Menurut Martin Joos, ragam bahasa dibagi menjadi lima macam gaya (ragam), yaitu ragam beku (frozen); ragam resmi (formal); ragam usaha (konsultatif); ragam santai (casual); ragam akrab (intimate). Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan dalam situasi khidmat dan upacara resmi. Misalnya, dalam khotbah, undang-undang, akte notaris, sumpah, dsb.Ragam resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran, dsb. Ragam usaha adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat, ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada diantara ragam formal dan ragam informal atau santai.Ragam santai adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dangan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi, dsb. Ragam ini banyak menggunakan bentuk alegro, yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.Ragam akrab adalah ragam bahasa yang biasa digunakan oleh para penutur yang hubngannya sudah akrab, seperti antar anggota keluarga, atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.
4. Ragam dari Segi Sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis atau juga ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, misalnya bertelepon atau bertelegraf. Perbedaan penggunaan ragam bahasa disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi ragam bahasa diantaranya adalah :
1. faktor waktu
2. faktor kebiasaan
3. faktor menarik perhatian pembeli
4. faktor agar cepat terjual (laku).
5. faktor pendidikan.
Adanya kenyataan bahwa wujud ragam bahasa yang digunakan berbeda-beda berdasarkan faktor-faktor sosial yang tersangkut di dalam situasi pertuturan, seperti jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi penutur, dan lawan tutur.
Chaer dan Leonie Agustina (1995:80-81)menyamakan antara ragam bahasa dengan variasi bahasa . Terjadinya keragaman atau kevariasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh penuturnya yang heterogen, tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang beragam. Terjadinya ragam bahasa menurut Suwito (1983:23) disebabkan oleh faktor-faktor nonlinguistik, baik faktor situasional maupun faktor sosial.dilihat dari pemakaiannya berhubungan dengan masalah bahasa itu ragam bahasa termasuk kajian linguistik.
B. Bahasa Gaul, Slang, Prokem dan Pembentukan Kata Dalam SMS

Menurut Nursaid dan Maksan (2002:174), gunakan di situasi resmi formal style, yaitu ragam bahasa yang di pakai dalam pidato-pidato resmi, rapat dinas, atau rapat remi pimpinan suatu badan. Sedangkan menurut Suhardi dkk (1995:150) bararti semacam bentuk gaya bahasa misalnya pergaulan digunakan di samping kekeluargaan, santai, kampungan untuk nilai gaya bahasa pada kata-kata.  Dalam hal ini, cici bahasa pergaulan dapat dilihat dari segi kosa katanya yang berbeda dengan tingkat gaya bahasa formal.
Geyl (dalam Suhardi, dkk,1995:162) menyebutkan bahwa bahasa pergaulan adalah bahasa yang tidak begitu khas bagi lapisan sosial tertentu, tetapi lebih khas bagi situasi bertutur tertentu. Dengan kata lain, bahasa pergaulan digunakan ketika saat ingin merasa santai dan penggunaan bahasa formal atau bahasa tinggi dianggap mubazir dan tidak ekonomis. Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa indonesia sebagai bahasa pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai bahasanya para bajingan atau anak jalanan di sebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.(http://gerrilya.wordpress.com. Diunduh tanggal 13, desember 2012)
Variasi bahasa selanjutnya adalah (8) Slang merupakan variasi bahasa yang bercirikan penggunaan kosakata yang baru ditemukan dan cepat berubah biasanya dipakai oleh kaum muda atau kelompok sosial dan profesional untuk berkomunikasi intrakelompok yang digunakan secara terbatas dan bersifat rahasia. Bahasa slang dirumuskan sebagai ragam bahasa yang tidak resmi dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha orang diluar kelompoknya tidak mengerti, kosa kata slang dapat berupa pemendekan kata, kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah.
Bahasa Slang oleh Kridalaksana (1982:156) dirumuskan sebagai ragam bahasa yang tidak resmi digunakan oleh kaum remaja, serta waria atau kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha orang di luar kelompoknya tidak mengerti, berupa kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah. Hal ini sejalan dengan pendapat Disamping itu slang juga dapat berupa pembalikan tata bunyi, kosakata yang lazim digunakan di masyarakat menjadi aneh, lucu, bahkan ada yang berbeda makna sebenarnya dipertegas lagi kedalam bentuk SMS.
Selain hal tersebut Chaer dan Agustina (1995:87) menjelaskan bahwa slang merupakan variasi sosial yang bersifat khusus dan rahasia. Faktor kerahasiaan ini menyebabkan kosakata yang digunakan slang ini sering berubah hal ini disebut bahasa prokem. Namun berbeda dengan bahasa prokem bahasa gaul boleh di katakan bukan bahasa rahasia karena bahasa gaul umumnya digunakan oleh bergagai  kelangsungan dan media-media sepertimajalah, radio, handphone dsb. Menyebabkan bahasa gaul dikenal dan di gunakan di masyarakat.
Bahasa prokem disebut juga sebagai bahasa gaul yang merupakan salah satu bagian dari bahasa Indonesia, sebagai bahasa untuk pergaulan. Pengucapannya biasanya di pakai oleh kalangan remaja, dan kalangan anak muda di Indonesia. Sumarsono dan Pina Partana (2005:153) menjelaskan salah satu tutur remaja yang juga khas, dan muncul di Jakarta yang di sebut bahasa Prokem.
Berikut ini adalah contoh kiriman SMS yang dikirim oleh fadhilla Rahmi (20) yang dikirim sekitar 1 bulan yang lalu di kos-kosan perumahan Air Tawar Barat. Cerita ini diawali saat pertama kali fadilla rahmi Pindak ke kos-kosan Air Tawar Barat yang mengirim SMS kepada Inong Elistia (22).percakapan melaui SMS tersebut akan dibahas pada bagian percakapan di bawah ini.

Contoh SMS yang dikirim Fadhilla Rahmi(20) ke Inong Elistia Desember 2012. Terlihat adanya variasi bahasa yang berupa bahasa slang yaitu:
Santai aj sist, yg lw bthin skrg tuh ksbrn.
Skrg gw nysl bgt dlu dah nyiain dya.
Gw syg bgt sm dy. Tp nyokpnya g s7 dr dl (bkapnya ud alm).
Adapun bahasa slang yang terdapat dalam SMS pada Hanphone  yang dikirim Fadhilla Rahmi (20) antara lain :
sist = sist ‘sapaan akrab untuk teman perempuan’
nyokp/bkap = nyokap/bokap ‘ibu/bapak’
gw = gue ‘saya atau aku’
lw = loe ‘kamu atau kau’
Dalam SMS pun dapat terlihat adanya variasi bahasa yang berupa bahasa slang. Jadi, terlihatlah banyak bentuk tampilan variasi bahasa dalam SMS dan perlu disadari bahwa pemahaman tentang bentuk tampilan SMS sangat penting terutama dari segi penulisannya.
C. Singkatan dan Akronim
a. Singkatan

Singkatan adalah kependekan adalah kependekan berupa pengambilan huruf awal dari bentuk panjang danhuruf-huruf hasil penyingkatan itudilafaikan perhuruf tidak dilafalkan seperti melafalkan kata(Manaf, 2008:47).
Terlihat banyak singkatan yang berupa bahasa slang dalam SMS  antara lain:
BTW ( by the way ) ‘ngomong-ngomong’
TP ‘tebar pesona’
PD ‘percaya diri’
ABG ‘anak baru gede’
b. Akronim

Akronim adalah pemendekan yang dilakukan dengan mengambil setiap huruf awal, suku kata awal, atau suku akhir dari kata yang dipendekkannya dan hasil pemendekan itu dilafalkan sebagimana melafalkan kata tidak dilafalkan perhuruf( Manaf, 2008:47).
Dalam SMS pada Kos-Kosan banyak terlihat bentuk akronim yang berupa bahasa slang antara lain:
‘pedekate’    ‘pendekatan’
‘curhat’         ‘curahan hati’
‘tante’           ‘tanpa tekanan’
‘sek’              ‘seribu kenyang’
‘batagor’     ‘bakso tahu goreng’
‘gapete’       ‘ga penting kale’
‘luka’           ‘lugu kanciang’
D.  Semantik
menurut manaf (2008:2) semantik adalah cabang ilmu bahasa yang membahas makna satuan bahasa. Menurut bahasa itu dapat berupa kata, frasa, klausa dan kalimat.
Semantik merupakan salah satu cabang linguistik yang mempelajari hubungan antara tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandai. Dengan kata lain, semantik adalah bidang studi dalam linguistik yang mempelajari makna atau arti dalam bahasa. Oleh karena itu semantik diartikan sebagai ilmu tentang tanda atau tentang arti, seperti yang dikemukakan oleh Chaer (1995:3) semantik mempelajari makna atau arti dari suatu tanda atau lambang yang mempunyai cakupan objek yang lebih luas, yakni mencakup makna tanda atau lambang pada umumnya. Dalam setiap bahasa sering kali ditemui adanya hubungan kemaknaan antara sebuah kata atau satuan bahasa lainnya dengan kata atau satuan bahasa lainnya lagi.
Setiap kata mempunyai makna. Makna dari kata tersebut tidak hanya memiliki satu makna, adakalanya memiliki makna yang lebih dari satu sehingga menimbulkan kegandaan makna yang disebut dengan ambiguitas. Seperti yang dikemukakan oleh Chaer (1995:104) bahwa ambiguitas diartikan sebagai kata  yang bermakana ganda atau menganduang dua arti.
Kegandaan makna dalam ambiguitas berasal dari satuan gramatikal yang lebih besar, yaitu frase atau kalimat, dan terjadi sebagai akibat penafsiran struktur gramatikal yang berbeda. Ambiguitas adalah sebuah bentuk dengan makna yang berbeda sebagai akibat dari berbedanya penafsiran struktur gramatikal bentuk tersebut. Misalnya bentuk tampilan SMS seperti penulisan lafal Allah dengan simbol 4JJI mengandung arti lain yang ambiguitasnya tersembunyi dan mengandung arti sampingan ‘for (dari bunyi kata four) Jesus Judas Isa’. Selain itu, penulisan Assalaamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh yang ditulis dengan singkatan Ass (aes) yang dalam bahasa Inggris artinya adalah ‘orang bodoh’. Jadi penulisan Ass mempunyai makna yang ambiguitas.
Munculnya ambiguitas dalam SMS akan terjadi kesulitan untuk mengartikan tanda yang terdapat dalam pesan tersebut. Dengan begitu perlu diperhatikan makna yang terkandung dalam SMS agar tidak terjadi salah pengertian. SMS adalah singkatan dari Short Message Service. Jadi, SMS adalah layanan untuk pesan pendek. Pesan pendek itu bisa dikirim lewat telepon genggam ke telepon genggam lainnya. Teknologi SMS pada dasarnya sudah banyak digunakan untuk melakukan komunikasi melalui pesan singkat dan telah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat (http://softwareproject.wordpress.com)
Semua kelompok sosial di dalam masyarakat mempunyai potensi untuk mempunyai bahasa dengan ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan kelompok lain. Dengan kata lain, setiap kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat memiliki variasi atau ragam bahasa tersendiri didasarkan atas perbedaan faktor-faktor sosial, seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya. Begitu pula dengan bahas pada SMS kos-kosan diprumahan air tawar tersebut. karena di pengaruhi oleh pendidikan bahasa SMS setiap orang memiliki ciri khas masing-masing. BMS atau surat masa Singkat adalah sebuah layanan yang dilaksanakan dengan sebuah telepon genggan untuk mengirin atau menerima pesan-pesan pendek (http://forum.alambahasa.com).
Surat Masa Singkat (SMS) merupakan pesan yang tampilannya penuh dengan singkatan-singkatan, perpaduan huruf dengan angka, menggunakan huruf basar dan kecil sekaligus serta kaya tanda atau simbol yang digunakan untuk menggantikan sebuah kata dan hanya dimengerti oleh pengguna SMS. Seperti yang dikemukakan M.Wikan Hendarman bahwa bahasa SMS adalah pesan singkat yang tampil dengan aneka inovasi dari pengguna telepon genggam yang menggunakan tanda tertentu untuk menggantikan sebuah kata, mencampurkan huruf besar dan huruf kecil sampai dengan menggunakan aneka bentuk smile face (http://www.tribunkaltim.co.id).
Menurut Kris Bheda (http://forum.alambahasa.com) bahasa SMS adalah sebuah model penulisan dengan materi yang aneh, yang hanya ditangkap dan dimengerti oleh ‘kalangan sendiri’, yakni antara mereka (pengguna SMS) yang mengerti singkatan-singkatan dan simbol-simbol tersebut. Model penulisan dengan materi yang aneh maksudnya bahwa materi yang digunakan dalam bahasa SMS tidak seperti yang biasa dilihat oleh kalangan masyarakat karena hanya pengguna SMS saja yang mengerti materi yang mereka pakai dalam SMS tersebut.
Contoh tampilan SMS yang banyak terdapat singkatan, simbol-simbol dan kolaborasi antara fonem dengan angka yang dibaca berupa kata antara lain:
Km M5H NGR454 mrh SM Q
‘kamu masih terasa marah sama aku’
Yod4 klo jd dtg t3l Q giy
‘ya udah kalau jadi datang telepon aku lagi’
SMS merupakan penulisan yang dipadankan dan dilafalkan dalam bahasa Indonesia (bahasa Inggris dan bahasa slang) yang ditulis dengan singkatan dan susunan huruf yang tidak teratur yang akhirnya menghasilkan simbol-simbol dalam komunikasi yang dimengerti antar pengguna SMS tersebut.


BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Bahasa gaul merupakan salah satu cerminan sebuah budaya yang berkembang dalam masyarakat. Bahasa gaul tidak hanya muncul belakangan ini saja, tetapi suda ada sejak dahulu. awalnya bahasa gaul itu biasa di sebut bahasa prokem atau bahasa okem. Bahasa okem mulanya digunakan oleh para preman yang kehidupannya dekat sekali dengan kekerasan, kejahatan, narkoba dan minuman keras. Sejumlah istilah baru diciptakan agar orang tidak mengerti apa yang mereka ucapkan. Karena sering menggunakan bahasa okem diberbagai tempat, akhirnya istilah-istilah tersebut menjadi percakapan sehari-hari.
Ragam bahasa merupakan salah satu cabang dari kajian sosiolinguistik. sosiolinguistik  merupakan cabang linguistik yang mempelajari faktor-faktor sosila yang berperan dalam pemakaian bahasa dan dalam pergaulan. Ragam Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu.
 Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas, variasi bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan didalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register). Berikut ini akan dibicarakan variasi-variasi bahasa tersebut, dimulai dari segi penutur ataupun dari segi penggunanya.
b. Saran
saat menggunakan handphone saat SMS sebaiknya dapat menguasai Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sehingga proses perbincangan dapat berjalan dengan baik. Dan bagi calon pendidik seharusnya mampu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sehingga mengurangi terjadinya kesalah pahaman atau kurang mengerti dikalangan masyarakat, khususnya siswa. Dengan adanya perbaikan tersebut maka pergeseran bahasa tidak akan terjadi.

















DAFTAR RUJUKAN
Alwasilah, A. Chaedar. 1993.pengantar Sisiologi Bahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Chaer, Abdul dan Leoni Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursaid dan Marjusman Maksan. 2002. Sosiolinguistik. Padang: FBS UNP.
Suhardi dkk. Teori dan metode Sosiolinguistik II (Sosiolinguistics an Intenational Hanbook of the Science of Languange and Society).Jakarta :Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Sumarsono dan Paina Partana.2002.Sosiolinguistik.Sabda:Yogyakarta.
Suwito 1983. Pengantar awal Sosiolinguistik Teori dan Problem. Surakarta: Hendy Offset.
Mastuti, Indriati.2008. Bahasa Baku VS Bahasa Gaul :Dilengkapi Kamus Gaul.jakarta.Hikest Publishing.
http://bahanmahasiswa.org/indek.php?itemid=231&option=com_content&task=viewe.diunduh 13, Desember 2012.
http://forum.alambahasa.com diunduh 13, Desember 2012.
http://softwareproject.wordpress.com diunduh 13,Desember 2012.










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1
A.    Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B.     Fokus Masalah ...................................................................................... 2
C.     Rumusan Masalah ................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................. 3
A.    Ragam Bahasa ....................................................................................... 3
1.      Ragam dari Segi Penutur ........................................................... 4
2.      Ragam dari Segi Pemakaian ...................................................... 4
3.      Variasi dari Segi keformalan ..................................................... 4
4.      Ragam dari Segi Sarana ............................................................  5
B.     Bahasa gaul, Slang, Prokem, dan Pembentukan Kata dalam SMS........ 6
C.     Singkatan dan  Akronim ........................................................................ 8
D.    Semantik ................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ..........................................................................................12
A.    Kesimpulan ...........................................................................................12
B.     Saran .....................................................................................................13
DAFTAR RUJUKAN                                                                                                  14




Lampiran 1
Informan 1
Nama                           : Fadhila Rahmi
Umur                           :20 tahun
Pekerjaan                     :Mahasiswi
08238897xxx Diterima
1. ‘sist, lg pha skrg’.
‘Teman lagi ngapain sekarang’.
087792920xxx Dikirim
2. ‘lg bikin tgs ne’.
sedang buat tugas ni’.
O8238897xxx Diterima
3.’hmm. R4j3in y’.
‘hmm rajin ya’.
 087792920xxx Dikirim
4. ’Bsk mang kul pa’
‘besok memang kuliah apa’.
08238897xxx Diterima
5. ‘Semantik sist, kmu kul pha bsk?.
‘Semantik teman, kamu kuliah apa besok?.
087792920xxx Dikirim
6. ‘Aku lanjutin bwt tgs ne dlu y’.
‘aku melanjutkan buat tugas ini dulu ya’.




Lampiran 2
Informan 2
Nama                           : Hayati Sa’diah
Umur                           :19 tahun
Pekerjaan                     :Mahasiswi
085399998xxx Diterima
1. ‘ciang kk?’
‘siang kakak?’
087792920xxx Dikirim
2. ‘ciang jga dx’
‘siang juga dek’
085399998xxx Diterima
3. ‘kk mnta film dunk’.
‘kakak minta film dong’
087792920xxx Dikirim
4. ‘mw film pa?’
‘mau film apa?’
085399998xxx Diterima
5. ‘breking down 2 da ga kk?’
‘breaking dawn 2 ada tidak kakak?’
087792920xxx Dikirim
6. da nnt k ambil j d kmr kk y’.
‘Ada nanti ambil aja di kamar kakak ya’


Lampiran 3
Informan 3
Nama                           : Nila Wati
Umur                           :19 tahun
Pekerjaan                     :Mahasiswi
089844445xxx Diterima
1. ‘k42k dh pl4ng kul?’
‘kakak sudah pulang kuliah?’
087792920xxx Dikirim
2.’sdh dek’
‘sudah dek’
O89844445xxx Diterima
3. ‘L4u gt ila kbl4k4ng ja y k42k’
‘kalau begitu ila kebelakang aja ya kakak’
087792920xxx Dikirim
4. ‘y marilah dek’
‘Iya kemarilah dek’



Tidak ada komentar:

Posting Komentar